Rabu, 19 November 2014

Jalan Rizqi

 

pic courtesy google

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

 

Innal hamda lillahi, nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruhu. 
Sungguh segala puji adalah kepunyaan Allah
عزّوجلّ semata, yang kita senantiasa akan memuja dan memuji-Nya, dan memohon berharap pertolongan hanya kepada-Nya serta memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan.

Wa na’udzubillahi min suruuri anfusinaa wa min sayyi’ati a’malina.  
Dan kita memohon perlindungan kepada Allah Tabaroka Ta'alla dari kejahatan jiwa kita dan keburukan daripada amal perbuatan kita. 

Man yahdihillahu fa laa yudhillalahu ma wan yudhlil fa laa haadiyalahu.
 

Sesungguhnya barangsiapa diberi petunjuk Allah عزّوجلّ maka tidak ada satu orang pun manusia yang akan dapat menyesatkan dia, walau beribu preman datang untuk menyesatkan dan memindahkan langkahnya dari jalan kebenaran maka langkahnya tidaklah akan tergerakkan, kecuali bila Allah mengijinkannya.  Dan Sebaliknya barangsiapa yang tersesat dalam kehidupan ini, maka tidak ada satu pun ustadz orang alim ataupun yang sudah memiiki gelar Syech sekalipundapat mengembalikan dia kepada hidayah kecuali Allah عزّوجلّ mengijinkannya

 

Asyhadu anla ilaaha illAllah wah dahu lasyarikallah Wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa Rasuulullah   

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan tidak ada yang pantas mendapatkan pengabdian kita serta tiada yang layak mendengar do'a dan rintihan kita selain daripada Allah semata, Dia Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya, yang diutus ke muka bumi ini untuk menancapkan pilar-pilar Tauhid dan mengajarkan kepada umat syariat Allah.   

 

Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada beliau Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik hingga yaumul kiamat kelak.

 

Pernahkah terbersit dalam fikir kita, bagaimanakah sesungguhnya metode pembagian rizqi dari Allah...?  Ataukah kita hanya sekedar bekerja dan bekerja saja guna menjemput rejeki tanpa memikirkan kiat bagaimana agar dia bisa bertambah......

Maka bila ada ingin maka langkah awal yang harus kita ketahui adalah metode pembagian rejeki itu sendiri.

 

 

Pertama sesungguhnya rejeki tiap mahluk telah dijamin oleh Allah Tabaroka Ta'ala

 

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚكُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Dan tidak ada suatu binatang melatapun (termasuk manusia) di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh) 

{QS al-Huud ayat 6}

 

Bila kita mau memahami makna dari ayat diatas, maka tidaklah kita akan pernah khawatir perihal rejeki, karena sesungguhnya semua telah dijamin dan takkan keliru karena Allah Maha Mengetahui walau dimana kita berada atau bersembunyi maka rejeki itu telah ditetapkan dan akan tersampaikan pada tiap-tiap mahluk sebagaimana yang tertuliskan dalam kitab Lauh Mahfuzh.

 

Hal ini juga sejalan dengan ayat Allah lainnya

مَا يَفْتَحِ الَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖوَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ ۚوَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 

{QS Al-Fathir ayat 2}

 

Jadi rejeki tak akan pernah kemana-mana bila memang itu sudah jatah dan mili seseorang. Namun kita sebagai mahluk tetaplah diwajibkan untuk usaha, dan inilah jalan berikutnya

 

Kedua rejeki akan diberikan sesuai dengan usaha masing-masing.

 

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

{QS An-Najm ayat 39}

 

Setiap mahluk yang ada di bumi memang sudah mendapat jatah rejeki, namun bila diam termenung di tempatnya ataupun hanya berdoa tengadah memohon kepada Allah maka rejeki yang didapat akan berbeda dengan mereka yang beranjak pergi menjemput rejekinya.

 

Seekor buaya hanya akan mendapat jatah hewan yang berlalu dihadapannya bila dia hanya berdiam di sarangnya, sedangkan yang berburu akan mendapat sesuai keinginannya, bila dia ingin makan kuda dan itu memang sudah rejekinya maka akan didapatinya. 

 

Perhatikan ayat berikutnya,

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ الَّهِ وَاذْكُرُوا الَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

{QS Al-Jumuah ayat 10}

 

Ketiga rejeki akan diberikan kepada yang bersyukur

 

     وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖوَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
  

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". 

{QS Ibrahim ayat 7}

 

Ini adalah salah satu bentuk sayangnya Allah kepada mahluk, dan sungguh mereka yang pandai bersyukur  maka akan didapatlah rejeki yang lebih banyak, dan itu janji Allah.

 

Mereka yang pandai bersyukur dalam segala keadaannya maka yang didapat ada rasa cukup atas segala kebutuhan dunianya, hidupnya akan senantiasa merasa bahagia, hatinya akan terasa tentram dan keluarganya akan sejahtera.

 

Keempat rejeki yang teristimewa untuk orang-orang khusus

 

Ya, yang ini adalah rejeki teristimewa dan semua orang bisa serta berhak untuk mendapatkannya.  Namun dia haruslah seseorang yang benar besar kecintaannya kepada Allah, sehingga Allah akan senantiasa mencukupkan segala kebutuhannya, memberikan jalan keluar segala permasalahannya dan akan senantiasa mendatangkan rizki dari jalan yang tak diduga-duga.

 


  ۚوَمَنْ يَتَّقِ الَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا  

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚوَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى الَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚإِنَّ الَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚقَدْ جَعَلَ الَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

  Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

{QS  Ath-Thalaq 2 - 3}

 

 Demikianlah rejeki Allah akan sampai kepada kita, maka jemputlah ia.

 

Semoga bermanfaat 

 

 

Eko Subekti bin Sujitno bin Darmo Soemarto bin Khasan Moebari

Wonoayu, 27 Muharram 1436 H (20-11-14)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar