#bagian empat
Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk melanjutkan perjalanan berkelana di kota surabaya lama setelah sebelumnya kita memulai dari ujung utara kota yaitu kawasan pelabuhan tanjung perak, kemudian dilanjutkan melangkah ke selatan ke kawasan perdagangan kramat gantungdimana kita melihat bahwa ternyata Surabaya hampir memiliki benteng seperti Jogja, lalu dilanjutkan lagi perjalanan ke daerah yang paling terkenal yaitu Tunjungan yang merupakan ikon kota sehingga ada lagunya, mlaku-mlaku nang tunjungan........
kini kita bergerak semakin dalam memasuki kota.
Setelah kita meninggalkan tunjungan di kawasan pertigaan embong malang maka kita akan melihat apotek simpang, yang sampai hari ini masih terlihat utuh namun sudah tak ada papan penunjuk arah di depannya.
apotek simpang tahun 1930 an
Dahulu papan penunjuk arah seperti diatas banyak bertebaran di setiap persimpangan jalan, namun kini sudah tak ada lagi, sehingga seringkali orang bingung arah mana yang yang harus di tempuh.
apotek simpang 1920 an
foto diatas menurut informasi diambil tahun 1920 an nampak sisi kanan jalan Basuki Rahmad saat ini.
apotek simpang 1920 an
foto diatas nampak seperti kereta kelinci di masa kini, ini semacam hiburan tempo dulu dari kebon rojo muter simpang balik lagi kebon rojo, kira kira begitu adanya.
Perjalanan kita lanjut belok ke kanan masuk pemuda, kalo masa kini ada hotel natour simpang di kiri jalan maka bayangin bangunan seperti apa dulunya di situ.
pojok simpang dukuh 1957 an
Dari dahulu kala memang kawasan tersebut sudah padat, dan kini semakin menjadi hingga seringkali terjadi kemacetan.
coba mundur sedikit lagi kita kembali ke pojok simpang dan kita lihat kawasan tunjungan dari sana, akan nampak lalu lintas yang padat namun masih muat untuk dua arah sementara sekarang untuk satu arah saja sudah padat.
simpang lonceng 1960 an
Kembali kejalan pemuda dari Simpang Dukuh ke timur ada Grahadi di sana, awal dibangunnya Grahadi sebenarnya menghadap ke arah kalimas bukan ke jalan pemuda seperti saat ini, karena memang pemandangan sungai kalimas masa itu sangatlah indah.
inilah gambaran grahadi dari berbagai sudut pandang
grahadi 1795 an saat masih menghadap kalimas
sementara sisi depan masih rimbun pepohonan
Di seberang Grahadi saat ini ada sebuah kantor pos di ujung jalan, pada yahun 1920 an bangunan inilah yang berdiri disana dan nampaknya sisa sisanya masih nampak pula pada kantor pos saat ini.
kemudian bila geser ke timur lagi ada disana pernah berjaya ayam goreng pemuda dan gedung bioskop Indra. beginilah dia bangunannya. Saat itu tahun 1950 an masih digunakan sebagai toko Maxim dibawahnya.
bioskop Indra dan toko maxim 1950 an
Dan diseberang (sisi utara) ada balai pemuda, beginilah penampakannya pada masa itu dan hingga kini masih terjaga keasliannya.
Setelah dari nperempatan pemuda kita belok kanan dulu, ke arah selatan disana kita akan masuk jalan panglima sudirman, dan inilah gambarannya
panglima sudirman 1920 an
toko roti granada dipojok pangsud
Gambar diatas adalah pojokan pangsud diperempatan jalan pemuda, berdasar info yang ada foto diatas diambil tahun 1930 an.
Apabila perempatan pemuda ke kiri maka kita akan mengarah ke balaikota atau di kenal dengan istilah kotamadya. dan sebelum sampai sana di sebelah kanan ada toko ice cream terkenal yakni Zangrandi
Sebagai yang pernah tinggal di Surabaya pasti pernah paling tidak mencicipi ice cream di Zangrandi, selain di tempat asalnya ini zangrandi juga buka cabang di jalan tunjungan dekat siola, tapi sekarang tak berbekas, tinggal yang di jalan pemuda ini saja.
Kemudian kita lurus ke utara maka nampaklah balai kota
balai kota 1920 - 1925 an
balai kota 1950 an
balai kota 1966 an
balai kota dari sisi timur
Kemudian kembali ke jalan ujtama jalan pemuda, bila dari perempatan lurus ke timur maka kita akan jumpai rumah sakit Simpang yang kini bekas bekasnya sudah tak nampak lagi karena sudah jadi bangunan modern yang namanya Delta Plasa atau Surabaya Plaza
rumah sakit simpang 1920 an
Dari rumah sakit simpang terus ke timur kita akan sampai di stasiun gubeng
stasiun gubeng 1920 -1930an
stasiun gubeng 1935 an
dari stasiun gubeng ke timur lagi maka kita akan jumpai fakultas kedokteran tertua di surabaya yang letaknya berhadapan dengan rsud dr.soetomo.
Bila dari jalan pemuda menisiri kalimas ke arah selatan maka kita akan menyusuri jalan kayun dan antara jalan kayun dan jalan gubeng kala itu masih dihubungkan oleh jembatan kayu, lokasin nya di jalan irian barat saat ini (dekat kantor indosat).
jembatan goebeng 1900 an
Kembali lagi pada wilayah kotamadya atau balai kota bila kita tarik ke utara maka kita akan menemukan THR atau Taman Hiburan Rakyat.
THR tahun 1925 an
Demikian lah sementara mlaku mlaku nang suroboyo nya untuk saat ini, kita hentikan dulu berputar putar di tengah kota. Semoga bisa sedikit mengingat pada kota tercinta hal-hal manis di masa lampau, dan semoga masih bisa berlanjut lagi hingga purna akhir perjalanan.
sumber-sumber foto :
dan
juga
suwun dulur
Maaf bila ada kesalahan keterangan atau kekurangannya, saya
Moh. Eko Subekti bin Sujitno bin Darmo Soemarto bin Khasan Mubari