Senin, 18 Agustus 2014

1 -'Khadijah binti Khuwailid' (as-Sabiqun al-Awwalun)






'Khadijah binti Khuwailid' (Khadijah al-Kubra) (sekitar 555/565/570 - 619/623) merupakan isteri pertama Nabi Muhammad. Nama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, anak perempuan dari Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti Za'idah, berasal dari kabilah Bani Asad dari suku Quraisy. Ia merupakan wanita as-Sabiqun al-Awwalun.


Khadijah berasal dari golongan pembesar Mekkah.
Beliau menikah dengan Nabi Muhammad, ketika berumur 40 tahun, saat itu Nabi Muhammad berumur 25 tahun. Namun ada yang mengatakan usianya saat itu tidak sampai 40 tahun, hanya sedikit lebih tua dari Nabi Muhammad.

Khadijah adalah merupakan wanita yang kaya dan terkenal.
Khadijah bisa hidup mewah dengan hartanya sendiri, akan tetapi meskipun memiliki kekayaan melimpah, Khadijah merasa kesepian hidup menyendiri tanpa suami, karena suami pertama dan keduanya telah meninggal.

Namun beberapa sumber menyangkal bahwa Khadijah pernah menikah sebelum bertemu Nabi Muhammad.

Pada suatu hari, saat pagi buta, dengan penuh kegembiraan ia pergi ke rumah sepupunya, yaitu Waraqah bin Naufal. Ia berkata, “Tadi malam....aku bermimpi, sangat menakjubkan. Aku melihat matahari berputar-putar di atas kota Mekkah....., lalu ia turun ke arah bumi. Kemudian....ia semakin mendekat dan semakin mendekat. Aku terus memperhatikannya untuk melihat kemana ia turun......... Ternyata, ia turun dan memasuki rumahku. Cahayanya yang sangat agung itu membuatku tertegun. Lalu aku terbangun dari tidurku".
Waraqah mengatakan, “Aku sampaikan berita gembira kepadamu, bahwa seorang lelaki agung dan mulia akan datang meminangmu. Ia memiliki kedudukan penting dan kemasyhuran yang semakin hari semakin meningkat".

Tak lama kemudian Khadijah ditakdirkan menjadi isteri Nabi Muhammad.

Ketika Nabi Muhammad masih muda beliau dikenal sebagai pemuda yang lurus dan jujur sehingga mendapat julukan Al-Amin, dan beliau telah diperkenankan untuk ikut menjualkan barang dagangan Khadijah. Inilah yang menjadi perhatian Khadijah, namun ada hal yang lebih banyak menarik perhatian Khadijah yaitu kemuliaan jiwa Nabi Muhammad.

Khadijah lah yang lebih dahulu mengajukan permohonan untuk meminang Beliau, yang pada saat itu bangsa Arab jahiliyah memiliki adat, pantang bagi seorang wanita untuk meminang pria dan semua itu terjadi dengan adanya usaha orang ketiga, yaitu Nafisah Binti Munyah dan peminangan dibuat melalui paman Muhammad yaitu Abu Thalib.

Awalnya keluarga terdekat Khadijah tidak menyetujui rencana pernikahan ini, namun Khadijah sudah terlanjur tertarik oleh kejujuran, kebersihan dan sifat-sifat istimewa Beliau ini, sehingga ia tidak memedulikan segala kritikan dan kecaman dari keluarga dan kerabatnya.

Khadijah adalah juga seorang yang cerdas, mengenai ketertarikannya kepada Nabi Muhammad beliau mengatakan, “Jika segala kenikmatan hidup diserahkan kepadaku, dunia dan kekuasaan para raja Persia dan Romawi diberikan kepadaku, tetapi aku tidak hidup bersamamu, maka semua itu bagiku tak lebih berharga daripada sebelah sayap seekor nyamuk."


Ketika malaikat turun menyampaikan wahyu kepada Muhammad maka Khadijah adalah orang pertama yang mengakui kenabian suaminya, dan wanita pertama yang memeluk Islam. Dan sepanjang hidupnya bersama Nabi, Khadijah begitu setia menyertainya dalam setiap peristiwa suka dan duka. Setiap kali suaminya ke Gua Hira’, ia pasti menyiapkan semua perbekalan dan keperluannya. Seandainya Nabi Muhammad agak lama tidak pulang, Khadijah akan melihat untuk memastikan keselamatan suaminya. Sekiranya Nabi Muhammad khusyuk bermunajat, Khadijah tinggal di rumah dengan sabar sehingga Beliau pulang.

Apabila suaminya mengadu kesusahan serta berada dalam keadaan gelisah, beliau coba sekuat mungkin untuk mennentramkan dan menghiburnya, sehingga suaminya benar-benar merasai tenang. Segala ancaman dan penganiayaan mereka hadapi bersama. oleh Allah Subhanallahu Wata'ala mereka dikaruniakan  6 orang anak, yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqaiah, Ummi Kultsum, dan Fatimah.

Dalam banyak kegiatan peribadatan nabi Muhammad, Khadijah pasti bersama dan membantunya, mulai dari menyediakan air untuk keperluan wudhu hingga keperluan lainnya.

Nabi Muhammad menyebut keistimewaan terpenting Khadijah dalam salah satu sabdanya, “Di saat semua orang mengusir dan menjauhiku, ia beriman kepadaku. Ketika semua orang mendustakan aku, ia meyakini kejujuranku. Sewaktu semua orang menyisihkanku, ia menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepadaku.”

Khadijah hidup bersama dan menyertai perjalanan Nabi Muhammad selama 24 tahun dan beliau wafat dalam usia 64 tahun 6 bulan.


Demikian lah sedikit yang bisa saya bagikan mengenai sosok wanita mulia yang menjadi wanita pertama yang memeluk agama Islam, mengakui kenabian Muhammad Shalallahu 'alaihi Wassalam dan meyakini kebenaran dan kejujuran beliau Shalallahu 'alihi Wassalam.

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat terutama buat saya pribadi :
Moh. Eko Subekti bin Sujitno bin Darmo Soemarto bin Khasan Mubari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar