SIOLA menurut cerita yang banyak tertuliskan dari awal berdiri memang sudah sebagai toko serba ada hal ini sebagaimana tertulis di dinding depan bangunan yakni “Het Engelsche Warenhuis” artinya “Toko serba ada Inggris” kenapa Inggris..?
karena pendirinya atau pemiliknya adalah seorang konglomerat Inggris yang bernama Robert Laidlaw (1856-1935), dan beliau memiliki jaringan toko serba ada tersebut hingga 20 cabang yang tersebar di calcutta, Singapore, Kuala Lumpur dan Surabaya. Untuk yang yang di Surabaya didirikan sekitar tahun 1877 sebagai Pusat perdagangan textil Whiteaway Laidlaw.
ketika sang pemilik mangkat pada tahun 1935, gedung tersebut dibeli oleh pengusaha Jepang dan diberi nama Chiyoda....
ketika memasuki masa revolusi, gedung tersebut dijadikan pusat perjuangan dan digunakan sebagai tempat pengeboman terhadap tank Inggris yang akan memasuki Tunjungan, dan akhirnya Inggris pun melakukan serangan balik dan menjatuhkan bom terhadap gedung tersebut yang akhirnya hanya menyisakan tembok luarnya saja.
ini foto yang diambil sekitar tahun 1948-an, lihatlah parade tank dan gedung ex-chiyoda yang tersisa tembok luarnya saja.
Pasca revolusi gedung tersebut terbengkelai tak terurus, baru pada tahun 1950 diambil alih oleh Pemerintah Kota Surabaya, dan pada sekitaran tahun 1960 mulailah dibuka sebagai salah satu pusat perbelanjaan di kota Surabaya sebagai SIOLA, masyarakat pun menyambutnya dengan gembira karena mendapatkan "Mall" pertama.
Setelah bertahan cukup lama dan mengalami pasang surut akhirnya pada akhir 1998 SIOLA ditutup, dan pada 1999 digantikan oleh Ramayana departemen store dengan nama Ramayana Siola. Dan sejak itu pasang surut silih berganti salah satunya menjadi Tunjungan City.
*) foto diambil dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar