disarikan oleh :
Moh.Eko Subekti bin Sujitno bin Darmo Soemarto bin Khasan Mubari
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
الحمد الله وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، أما بعد
Pujian yang tak berhingga selalu kita ucapkan untuk mengungkap rasa syukur kita kepada Allah عزّوجلّ, yang telah menjadikan nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagai teladan kita dalam segala sisi kehidupan.Mendidik anak adalah hal yang utama, namun bagaimana kah cara mendidik anak yang baik.......apakah cukup dengan memberikan segala yang diinginkan, memenuhi segala kebutuhan, atau memberi mereka uang dan memasukkan di sekolah unggulan, tidak itu tak cukup untuk membuat anak kita menjadi manusia unggul. Sebab, sangat banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Uang memang bisa membeli tempat tidur yang mewah, tetapi bukan tidur yang lelap.
Uang bisa membeli rumah yang lapang, tetapi bukan kelapangan hati untuk tinggal di dalamnya.
Uang juga bisa membeli pesawat televisi yang sangat besar untuk menghibur anak, tetapi bukan kebesaran jiwa untuk memberi dukungan saat mereka terempas.
Betapa banyak anak-anak yang rapuh jiwanya, padahal mereka tinggal di rumah-rumah yang kokoh bangunannya. Mereka mendapatkan apa saja dari orangtuanya, kecuali perhatian, ketulusan dan kasih sayang!
Betapa banyak suami yang menyandang gelar bapak hanya karena istrinya melahirkan. Begitu pun banyak wanita disebut ibu semata-mata karena dialah yang melahirkan. Bukan karena mereka menyiapkan diri menjadi orangtua, menjadi seorang bapak ataupun menjadi seorang ibu. Bukan pula karena mereka memiliki kepatutan sebagai orangtua.
Sebagai orangtua sebaiknya memiliki ilmu dalam mendidik anak yang banyak jenisnya, yaitu Mulai dari ilmu agama dengan berbagai variannya, hingga ilmu cara berkomunikasi dengan anak.
Jenis ilmu agama pertama dan utama yang harus dipelajari orangtua adalah akidah. Sehingga ia bisa menanamkan akidah yang lurus dan keimanan yang kuat dalam jiwa anaknya.
Nabi shallallahu’alaihiwasallam mencontohkan bagaimana membangun pondasi tersebut dalam jiwa anak, dalam salah satu sabdanya untuk Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma,
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّه
“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah”.HR. Tirmidzi dan beliau berkomentar, “Hasan sahih”.
Selanjutnya adalah ilmu tentang cara ibadah, terutama shalat dan cara bersuci. Dan demi merealisasikannya Nabi shallallahu’alaihiwasallam mewasiatkan untuk para orangtua,
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْر
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat saat berumur tujuh tahun, dan pukullah jika enggan saat mereka berumur sepuluh tahun”.HR. Abu Dawud dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albany.
Lantas bagaimana mungkin orangtua akan memerintahkan shalat pada anaknya, jikalau ia sendiri tidak shalat bahkan tidak mengerti tatacara shalat yang benar.
{Rasulullah Shallallahu'alaihi Wassalam pernah bersabda "Shalatlah sebagaimana aku shalat", berikut ini cara shalat Rasulullah yang mudah diikuti.}
Mampukah orang yang tidak mempunyai sesuatu, untuk memberikan sesuatu kepada orang lain?
Berikutnya adalah ilmu tentang akhlak, yaitu mulai adab terhadap orangtua, tetangga, teman, tidak lupa adab keseharian si anak. Baik itu bagaimana cara makan, minum, tidur, masuk rumah, kamar mandi, bertamu dan lain-lain.
Dalam hal ini Nabi shallallahu’alaihiwasallam mempraktekkannya sendiri, antara lain ketika beliau bersabda menasehati seorang anak kecil,
“يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ”.
“Nak, ucapkanlah bismillah (sebelum engkau makan) dan gunakanlah tangan kananmu”.HR. Bukhari dan Muslim dari Umar bin Abi Salamah.
Dan yang tidak kalah pentingnya dalam mendidik anak adalah: ilmu seni berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak. Bagaimana kita menghadapi anak yang hiperaktif atau sebaliknya pendiam. Bagaimana membangun rasa percaya diri dalam diri anak. Bagaimana memotivasi mereka untuk gemar belajar. Bagaimana menumbuhkan bakat yang ada dalam diri anak kita. Dan berbagai konsep-konsep dasar pendidikan anak lainnya.
Ayo belajar!
Semoga pemaparan singkat di atas bisa menggambarkan pada kita urgensi ilmu dalam mendidik anak. Sehingga diharapkan bisa mendorong kita untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan pengetahuan kita, menghadiri majlis taklim, membaca buku-buku panduan pendidikan.
Marilah kita berusaha untuk betul-betul menjadi orangtua yang sebenarnya,
bukan sekedar orang yang lebih tua dari anaknya!
disarikan dari petuah bijak
Ust. Abdullah Zaen, Lc. MA, beliau merupakan Alumnus S1 Fakultas Hadits dan Dirasat Islamiyah Universitas Islam Madinah (Cumlaude) pada tahun 2001-2004 dan melanjutkan studinya di S2 Jurusan Aqidah Universitas Islam Madinah (Cumlaude) pada tahun 2005-2009. Kini beliau sebagai Pengasuh Pondok Pesantren “Tunas Ilmu” Purbalingga dan dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah “Imam Syafi’i” Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar